Senin, 20 Februari 2023

SARAN UNTUK MEMULAI BISNIS

Berikut beberapa saran untuk memulai bisnis:

  1. Pilih ide bisnis yang tepat: Carilah ide bisnis yang sesuai dengan minat, keahlian, dan pengalaman Anda. Pilihlah ide bisnis yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan memiliki potensi pasar yang cukup besar.

  2. Buat rencana bisnis: Buatlah rencana bisnis yang matang dan terperinci. Rencana bisnis ini akan membantu Anda dalam mengambil keputusan bisnis dan memberikan panduan dalam menjalankan bisnis Anda.

  3. Cari modal: Tentukan modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis. Anda dapat mencari modal dari berbagai sumber seperti pinjaman bank, investor, atau penggalangan dana.

  4. Buat legalitas bisnis: Lakukan pendaftaran usaha dan perizinan yang diperlukan seperti SIUP, TDP, NPWP, dan izin lingkungan.

  5. Bangun jaringan: Bangunlah jaringan yang luas dengan pelanggan, rekan bisnis, dan investor. Jaringan yang baik akan membantu Anda dalam memperluas pasar dan memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk bisnis.

  6. Kelola keuangan dengan baik: Kelola keuangan bisnis dengan baik dan hindari pengeluaran yang tidak perlu. Buatlah laporan keuangan yang teratur dan periksa secara berkala untuk mengukur kinerja bisnis.

  7. Terus belajar dan berkembang: Belajarlah dari pengalaman dan kesalahan yang terjadi dalam menjalankan bisnis. Selalu cari tahu tren bisnis terbaru dan pelajari cara meningkatkan kualitas produk atau layanan Anda.

Semoga saran ini bermanfaat bagi Anda yang ingin memulai bisnis.

BAGAIMANA MENGELOLA BISNIS SECARA EFEKTIF ?

Mengelola bisnis secara efektif melibatkan beberapa langkah penting. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda mengelola bisnis Anda dengan lebih efektif:

  1. Tentukan tujuan bisnis Anda: Tentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek bisnis Anda, serta strategi untuk mencapainya.

  2. Buat rencana bisnis yang baik: Buat rencana bisnis yang terperinci dan realistis yang mencakup tujuan bisnis Anda, strategi, pengeluaran, dan sumber daya.

  3. Kelola keuangan dengan baik: Selalu perhatikan anggaran dan biaya-biaya operasional bisnis Anda. Pastikan Anda memiliki sistem pengelolaan keuangan yang baik dan terorganisir.

  4. Kembangkan dan kelola tim yang baik: Membangun dan mempertahankan tim yang baik sangat penting untuk kesuksesan bisnis Anda. Cari orang yang berkualitas, berpengalaman, dan berdedikasi, dan kembangkan hubungan kerja yang positif.

  5. Pantau kinerja bisnis Anda: Evaluasi secara teratur kinerja bisnis Anda, melihat apa yang berhasil dan apa yang tidak, dan menyesuaikan strategi Anda sesuai kebutuhan.

  6. Jaga komunikasi yang baik dengan karyawan dan pelanggan: Komunikasi yang baik adalah kunci untuk membangun hubungan yang positif dengan karyawan dan pelanggan. Dengarkan masukan mereka dan berikan respons yang baik.

  7. Pelajari pasar dan persaingan: Pelajari pasar dan persaingan Anda dengan baik. Ketahui apa yang diinginkan pelanggan, trend pasar, dan bagaimana Anda bisa bersaing dengan pesaing Anda.

  8. Beradaptasi dengan perubahan: Bisnis selalu berubah dan berkembang. Jangan takut untuk beradaptasi dan mengubah strategi bisnis Anda sesuai dengan kebutuhan pasar dan perubahan yang terjadi.

Semoga dengan mengelola bisnis Anda secara efektif dapat mencapai kesuksesan yang diinginkan.

Minggu, 05 Januari 2014

5 Elemen Service Quality



Pada tulisan sebelumnya berjudul "Mengapa Servis Penting bagi Perusahaan?" dikatakan dua manfaat servis, yakni membangun loyalitas pelanggan dan mendatangkan efisiensi perusahaan. Lalu, bagaimana membangun kualitas servis atau service quality yang prima?

Service Quality (ServQual) merupakan salah satu konsep layanan perusahaan yang bisa diandalkan untuk bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat. ServQual memiliki lima elemen utama, yakni Reliability, Assurance, Tangible, Empathy, dan Responsiveness (RATER). Bila kelima elemen ini terpenuhi, pelanggan akan mendapatkan apa yang dinamakan customer satisfaction.

1. Reliability

Elemen ini merujuk pada kemampuan perusahaan memberikan layanan secara akurat kepada pelanggannya. Pada tahap ini, produk dan layanan perusahaan bisa diakses oleh pelanggan kapan saja dan di mana saja. Perusahaan menyediakan diri setiap saat untuk pelanggan. Misalnya, perusahaan operator seluler menyediakan sinyal di berbagai area di mana pelanggannya berada.

2. Assurance

Elemen ini mengacu pada kemampuan perusahaan untuk menumbuhkan kepercayaan di mata pelanggan melalui keramahan dan pengetahuan staf dalam melayani. Garuda Indonesia dengan program Garuda Indonesia Experience menjadikan layanan dan produknya memiliki kekhasan keramahan dan citarasa Indonesia. Hal ini yang harus diresapi oleh setiap karyawan maskapai pelat merah ini. Dengan cara pelayanan tersebut, pelanggan bisa mengenal keunikan dan kelebihan dari maskapai ini.

3. Tangible

Elemen ini mengacu pada segala sesuatu yang bersifat tangible dan memengaruhi kualitas layanan kepada pelanggan. Misalnya, ruang tunggu pelanggan yang bersih dan rapi, fasilitas untuk pelanggan, penamilan fisik staf dan karyawan, ambience ruangan, dekorasi, interior, dan sebagainya. Kantor Google, misalnya, dikenal sebagai kantor dengan desain dan dekorasi yang ciamik yang membuat karyawan maupun tamu betah berada di dalamnya.

4. Empathy

Elemen ini mengacu pada perhatian perusahaan pada pelanggannya. Praktik empati perusahaan bisa diwujudkan dengan mendengarkan pelanggan, membantu pelanggan menemukan solusi, memahami apa yang menjadi kegelisahan dan kecemasan pelanggan, solider dengan pelanggan, tidak meninggalkan pelanggan, dan sebagainya.

5. Responsiveness

Elemen ini mengacu pada bentuk tindakan perusahaan dalam merespons pelanggan secara tepat waktu. Kadar responsiveness ini bisa diuji dengan pertanyaan, seperti seberapa besa keingintahuan perusahaan pada tingkat kesulitan yang dialami pelangganya, seberapa sanggup perusahaan membantu pelanggan untuk keluar dari permasalahan, seberapa tanggap perusahaan pada keluhan dan komplain pelanggan, dan sebagainya.

Referensi: The Official MIM Academy Coursebook "Service Operation". Esensi: 2009 | Sumber ilustrasi: http://alloinde.com

Jumat, 03 Januari 2014

Membuat Diagram Pareto Menggunakan Excell

Diagram Pareto merupakan salah satu alat pengontrol kualitas yang melakukan pengurutan proporsi maslah dari yang terbesar sampai yang terkecil

Nama Pareto berasal dari nama Vilfredo Pareto ( 1848-1923) seorang sosiolog dan ekonom Italia yang mengamati dimana 80% kepemilikan tanah berada pada 20% populasi.

Diagram Pareto menggunakan konsep 80-20 (80/20 Rule) yang mengasumsikan bahwa pada umumnya 80% permasalahan yang ada disebabkan oleh 20% penyebab. 
 

Diagram ini membantu kita untuk memfokuskan usaha kepada 20% penyebab tersebut dari pada mengerjakan 80% penyebab lainnya yang memiliki kontribusi kecil terhaap permasalahan.

Kegunaan Diagram Pareto :

1.   Mengidentifikasi secara grafis
2.   Mengurutkan suatu permasalahan berdasarkan kepentingan dan frekwensinya
3.   Memprioritaskan penyelesaian masalah hingga menjadi efektif dan efisien
4.   Menganalisa masalah atau penyebab masalah dari berbagai kelompok data yang berbeda
5.   Menganalisa kondisi sebelum dan setelah dilakukan penanganan masalah

Pembuatan Diagram Pareto :

1.   Tentukan masalahnya
2.   Tentukan data yang akan diambil
3.   Tentukan cara pengambilan data
4.   Ambil data
5.   Urutkan dari besar ke kecil dan jumlahkan komulatif
6.   Bikin diagram Pareto

PANDUAN MEMBUAT DIAGRAM DENGAN 2 AXIS PADA MICROSOFT OFFICE 2007

1.  Buka program Microsoft Office Excel 2007.
2.  Buatlah tabel,diurutkan dari masalah terbesar paling atas lalu masalah yang  lebih kecil di
     bawahnya.



3. Setelah tabel jadi,maka klik ‘Insert’ lalu klik ‘Column chart’ dan pilih ‘2D Column’ lalu klik ‘Cluster Column’.














4. Arahkan cursor pada chart area lalu klik kanan pilih ‘Select data’ dan setelah muncul Select data source lalu
    Klik ‘Chart data range’ kemudian tekan key ‘Ctrl’ dan blok value Masalah,Variance dan % Komulatif pada tabel
    lalu klik ‘OK’.













5. Setelah chart muncul maka klik kanan kolom/batang Series 2 dan pilih ‘Change series chart type’ pada Chart type pilih
    ‘Line with markers’ lalu klik ‘OK’.
















6. Klik Line Series 2 kemudian klik  ‘Layout ‘ kemudian  klik ‘Format Selection’ setelah muncul Select data series,pilih
    ‘Series option’ dan klik ‘Secondary axis’ lalu klik ‘Close’

















7. Setelah diagram dengan 2 axis muncul maka tinggal kita edit vertical (value) axis dan secondary vertical (value) axis

    dengan mengklik kanan vertical (value) axis lalu pilih ‘Format axis’ lalu edit valuenya pada ‘Axis Option’ kemudian
    klik ‘Close’,begitu juga pada secondary vertical (value) axis.













































Rabu, 25 Desember 2013

Pentingnya Memasang Target Dalam Bekerja

target
Target dalam bekerja ? yup target itu memang penting lho! karena jika hidup tanpa target maka akan bingung mau kemana hidupnya. target itu bukan cuma yang kerjanya jadi sales aja, melainkan semua divisi dalam sebuah perusahaan. lho memang yang kerja sebagai admin juga butuh target ya? jangan salah target itu bukan cuma achieve dalam sebuah jumlah yang sudah ditentukan tapi berbagai hal yang bisa di capai bahkan setiap harinya. lalu apa pentingnya target dalam bekerja?

Pentingnya Memasang Target Dalam Bekerja

1. Membiasakan Disiplin dalam bekerja
Jika kamu punya target yang ingin dicapat maka kamu akan terbiasa dengan hal disiplin, misal target kamu bisa menyelesaikan 100 pekerjaan dalam sehari, maka kamu akan berusaha untuk mencapainya dengan serius dan tidak akan membuang waktu untuk hal-hal yang tidak penting. termasuk juga datang ke kantor lebih awal atau tidak terlambat setiap harinya :) hal tersebut akan terprogram didalam diri dan sikap kamu yang akan jad kebiasaan bekerja dengan disiplin.
2. Meningkatkan gairan kerja
jika seseorang bekerja dengan target pastinya ia akan lebih bergairah dalam bekerja, karena ada sesuatu yang harus dicapainya, sama seperti halnya bisa memenangkan sebuah pertandingan, rasa percaya diri dan semangat kerja akan terus tercurah.
3. Target Naik Tingkat
Seseorang yang terbiasa mencapai target ia akan mudah mencapai target tersebut dan butuh target yang lebih tinggi lagi agar tidak bosan, misal yang tadinya datang selalu kesiangan mentargetkan untuk datang tepat waktu, setelah terbiasa dengan tepat waktu target selanjutnya adalah datang lebih awal, jadi lebih bermanfaat bukan! karena kamu juga bisa menyiapkan apa yang kamu butuhkan dalam bekerja nanti.
4. Pandai Berinovasi
jika kamu punya target tidak bisa dipungkiri kamu akan melakukan inovasi yang bisa membantu kamu dalam mencapai target tersebut, semisal untuk mengerjakan pekerjaan yang tadinya 1 jam, dan kamu targetkan untuk bisa mengerjakannya dalam setengah jam maka pastinay kamu akan mencari cara yang lebih cepat dan efektif bukan, dari situlah inovasi keluar untuk menciptakan flow tercepat untuk bisa menyelesaikan pekerjaan kamu dalam waktu setengah jam :)

Masih malas dan tidak punya gairah dalam bekerja, pasang target yuk ;)

Rabu, 03 April 2013

SIAPA YANG MAU MENJADI WIRAUSAHA ?

Impian menjadi wirausaha
Alhamdulillah impian menjadi seorang wirausaha bagi saya akhirnya kesampaian juga. Hal inilah yang terus menerus saya bayangkan semenjak lulus dari SMU yang akhirnya bisa saya rasakan saat sehari sesudah compre.

Foto sesaat sesudah saya selesai compre
Niat menjadi seorang wirausaha
Saya merasa benar-benar menjadi seorang wirausaha saat saya sudah lepas dari tanggungan kuliah dan siap untuk fokus dan fight dalam mengembangkan bisnis. Sedangkan sebelum itu saya menjalani bisnis hanya sebatas pembelajaran saja, sehingga tidak merasa benar-benar sebagai seorang wirausaha. Pastinya semangat seorang wirausaha jauh berbeda dengan semangat seorang calon wirausaha dalam menjalankan dan mengembangkan bisnisnya.

Rencana dan Takdir
Kalau bisa dibilang, perjalanan saya saat ini dalam menggeluti bisnis di bidang jasa statistik adalah tidak terencana dan tidak terpikirkan sebelumnya. Beberapa bisnis yang pernah saya pelajari sebelumnya adalah di bidang bimbingan belajar, pulsa elektronik, tas untuk souvenir, marketing (makelar everything), dll ternyata malah tidak ada yang berhasil. Menurut saya semua ini sudah diatur oleh Allah SWT. Kita memang tidak tahu seperti apakah kita di waktu yang akan datang nantinya, sebaik apapun rencana kita dalam mempersiapkan sesuatu, namun hanya Allah lah yang menentukan hasilnya. Bisa jadi pula di waktu yang akan datang saya tetap menggeluti bidang ini atau malah berubah ke bidang lainnya. Oleh karena itu mari meminta kepada Allah sesuatu yang terbaik bagi diri kita, baik saat di dunia maupun akhirat kelak. Amiiin.

Prinsip dalam menjalani bisnis
Jika niat sudah kuat, berarti kita harus bersiap diri dengan segala resiko yang ada. Fokus pada setiap peluang yang ada dalam pengembangan bisnis dan berani mengambil keputusan adalah suatu langkah maju menurut saya. Kisah yang saya alami waktu itu adalah, saat awal menjalani bisnis, saya tidak memiliki tempat dan modal uang yang cukup sedangkan saya melihat ada peluang bagus dari seorang pengusaha yang menawarkan sebagian tempat rental usahanya untuk saya jadikan kantor. Karena lokasi menurut saya cukup strategis yaitu berada di pinggir jalan raya dan banyak dilalui kendaraan serta bidang usahanya memiliki jenis costumer yang sama yakni mahasiswa sehingga saya ambil keputusan untuk menempati lokasi tersebut. Saya akhirnya membeli sebuah meja dan kursi plastik sebagai fasilitas pertama kantor saya dengan modal awal sekitar 600 ribu rupiah. 

Kondisi ruang kantor pertama kali (Alhamdulillah ada fotonya buat kenangan)
Saat itu adalah bulan februari 2010. Saat saya menempati lokasi tersebut, saya benar-benar mulai dari nol dan harus siap belajar apapun (mulai dari ilmu statistiknya, cara marketingnya, prosedur pelayanannya, cara pembayarannya, dll). Menjadi seorang wirausaha memang harus siap terus menerus belajar. Alhamdulillah 1 bulan berikutnya usaha saya mulai berkembang dan mulai merekrut 1 orang karyawan. Saat itupun kembali lagi dengan situasi untuk "berani mengambil keputusan", karena di satu sisi saya berpikir apa terlalu cepat saya merekrut karyawan, lalu bagaimana kalau saya tidak bisa menggajinya. Seringkali pikiran negatif itu selalu muncul padahal hasilnya tidak selalu sama persis dengan apa yang kita takutkan. Setelah action barulah kita bisa tahu hasilnya, entah itu baik ataupun buruk, hikmahnya adalah dengan action kita akan berkembang namun jika tidak action maka kita tidak akan pernah berkembang.

Semoga pengalaman saya ini bisa bermanfaat bagi para calon wirausaha lainnya yang benar-benar serius ingin menjadi seorang wirausaha. Anda harus fokus pada peluang, berani ambil keputusan dan action 3x !!!



Ferry Angga 
Owner FNI Statistics
Lembaga Kursus Pelatihan dan Pengolahan Data Statistik di Malang
0341-551644 / 08563408876